BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Rabu, 05 Agustus 2009

Receive Jesus in You're Life....

The Most Unique Person

Jesus Christ is often compared to other prophets and teachers, but He is the most unique person to ever live. Everything from His birth to after His death was miraculous and set Him apart from everyone else. Jesus was born by a virgin -- a natural impossibility. Before His mother Mary was married, she was told by an angel she would give birth to the Son of God. When she asked him how this could be, he answered, "The Holy Spirit will come upon you, and the power of the Highest will overshadow you; therefore, also, that Holy One who is to be born will be called the Son of God." Just as promised, the virgin Mary gave birth to Jesus Christ, the most incredible person to ever have lived.

An Amazing Life

Jesus' life was just as amazing as His birth. At 30 years old, He went out into the cities of Israel and began teaching and healing people. The Bible records that He was different from other preachers, for "the people were astonished at His teaching, for He taught them as one having authority, and not as the scribes." Likewise, there was no disease too great for His power. It says, "They brought to Him all sick people who were afflicted with various diseases and torments. and He healed them." Threatened by His fame and authority, the political and religious authorities conspired to kill Him.

A Sudden Death

His death had been predicted over a thousand years before. The prophet Isaiah wrote of Jesus, "He was wounded for our transgressions, bruised for our iniquities, the chastisement for our peace was upon Him and by His stripes we are healed." Jesus would pay the penalty for our sins so that we could be forgiven and have eternal life. Just as had been predicted, Jesus was given the most brutal death sentence of that day for maintaining that He was the Son of God. While hanging on a wooden cross with spikes through His hands and feet, He prayed, "Father, forgive them, for they know not what they do." Jesus had power to come down from the cross, but He chose to sacrifice His life for others.

The Promise is for You

Just as promised, God raised His Son Jesus back to life -- eternal life -- on the third day after His burial. He was seen by His closest friends and over 500 of His followers before He went up into heaven before their very eyes. After His resurrection, his close friend Peter told a great crowd to repent from their sins and believe in Jesus Christ to be saved, "for the promise is to you and to your children, and to all who are far off, as many as the Lord our God will call." This promise is for you! There are many religions and prophets, but no one but Jesus Christ offers complete forgiveness from your sins and eternal life with God. He has already died for your sins; now you must put your faith in Him. "For if you confess with your mouth the Lord Jesus and believe in your heart that God has raised Him from the dead, you will be saved." If you believe in Jesus, you can pray a prayer like this right now and receive the gift of eternal life.

Receive Him Now

"Jesus, I believe You are the Son of God and the Savior of the world. Thank you for coming to Earth and dying so that I could have eternal life. Please forgive all my sins. I am going to follow You with my life now. Please fill me with Your Holy Spirit and direct my steps. In Jesus' name, Amen."

Did you pray this prayer?

Selasa, 04 Agustus 2009

Rahasia Ketiga - Fatima

Berikut ini adalah salinan teks dari Sekretariat Negara, Kardinal Angelo Sodano, yang dipresentasikan pada saat beatifikasi Jacinta dan Francisco pada hari ini.
VATICAN INFORMATION SERVICE - Edisi khusus kunjungan Sri Paus ke FatimaKARDINAL SODANO MEMBACAKAN NASKAH "RAHASIA KETIGA" FATIMA, KOTA VATIKAN, 13 MEI 2000

Pagi hari ini pada akhir Misa di tempat ziarah Fatima, Portugal, dimana Sri Paus membeatifikasi anak-anak gembala, Jacinta dan Francisco, Sekretariat Negara Kardinal Angelo Sodano membacakan, dalam bahasa Portugis, sebuah teks menyangkut rahasia ketiga Fatima. Bunyi selengkapnya naskah tersebut:
"Pada penutupan dari perayaan yang khidmat ini, saya terdorong untuk mempersembahkan kepada Bapa Suci kita Yohanes Paulus II yang kita kasihi, mewakili semua hadirin, ucapan selamat dengan sepenuh hati bagi ulang tahunnya yang ke-80 yang akan datang dan untuk berterima kasih kepadanya atas pelayanan pastoralnya yang luar biasa bagi kebaikan segenap Gereja Allah yang Kudus. Pada kesempatan kunjungannya ke Fatima, Yang Mulia Sri Paus telah mengarahkan saya untuk membuat suatu pengumuman kepada kalian. Seperti kalian ketahui, tujuan dari kunjungannya ke Fatima adalah untuk membeatifikasi dua 'anak-anak gembala'. Meskipun begitu, dia juga berkeinginan agar peziarahannya ini juga sebagai tanda pembaruan rasa terima kasih kepada Bunda Maria atas perlindunganNya selama tahun-tahun jabatannya sebagai Sri Paus. Perlindungan ini agaknya juga berhubungan dengan apa yang disebut sebagai 'bagian ketiga' dari rahasia Fatima.
Bagian teks tersebut mengandung nubuat penglihatan yang serupa seperti yang ditemukan dalam Kitab Suci, yang mana isinya tidak menceritakan dengan jelas detail-detail kejadian di masa depan, melainkan lebih merupakan sintesis dan rangkuman dari suatu kesatuan rangkaian kejadian di latar-belakang dalam suatu kurun waktu dalam suatu urut-urutan dan durasi yang tidak ditentukan. Oleh sebab itu, teks tersebut harus diinterpretasikan dalam suatu kunci simbolis. Penglihatan Fatima diatas segalanya terutama menyangkut perang yang dilancarkan oleh system ateisme terhadap Gereja dan umat Kristen, dan menjelaskan mengenai kesengsaraan yang sangat dahsyat yang dialami oleh para saksi-saksi iman pada abad terakhir dari milenium kedua. Itulah Jalan Salib yang tidak berkesudahan dibawah pimpinan para Paus di abad ke-20.
Menurut interpretasi para 'anak-anak gembala', yang mana baru-baru ini juga dikuatkan oleh Suster Lucia, yang dimaksud dengan 'uskup berpakaian putih' adalah Sri Paus. Sebagaimana dia membuka jalan dengan usaha yang keras menuju Salib di tengah-tengah mayat-mayat mereka yang menjadi martir (para uskup, para imam, dan kaum biarawan/biarawati dan juga banyak kaum awam), diapun juga jatuh ke bumi, agaknya meninggal, dibawah rentetan tembakan senjata api.
Setelah usaha pembunuhan pada tanggal 13 Mei 1981, tampak nyata bagi Yang Mulia Sri Paus bahwa 'satu tangan bunda yang membelokan jalur peluru', hingga memungkinkan 'sang Paus yang menjelang ajal' untuk berhenti 'pada garis kematian'. Pada kesempatan suatu kunjungan ke Roma oleh pejabat uskup Leiria-Fatima pada waktu itu, Sri Paus memutuskan untuk memberikan kepadanya peluru yang tertinggal di mobil jeep setelah usaha pembunuhan, supaya peluru itu bisa disimpan di tempat ziarah Fatima. Atas permintaan sang uskup, peluru itu lantas ditaruh pada mahkota patung Santa Maria de Fatima. Serangkaian peristiwa di tahun 1989 membawa, baik di Uni Sovyet dan di beberapa negara-negara Eropa Timur, kepada jatuhnya rejim-rejim Komunis yang mempropagandakan ateisme. Untuk ini juga Yang Mulia Sri Paus mempersembahkan rasa terima kasih kepada Santa Perawan Murni.
Akan tetapi, di bagian-bagian dunia lainnya, penindasan terhadap Gereja dan terhadap umat Kristen, bersama dengan derita sengsara yang mereka alami, secara tragis masih terus berlangsung. Bahkan meskipun peristiwa-peristiwa yang dimaksud oleh bagian ketiga dari Rahasia Fatima sekarang seperti bagian masa lalu, panggilan Bunda Maria untuk pertobatan dan penitensi, yang diwartakan pada awal abad ke-20, masih tetap sesuai dan penting sekarang ini. Bunda yang memberi pesan agaknya membaca tanda-tanda jaman, yaitu tanda-tanda jaman kita dengan pemahaman yang spesial. Undangan yang bertubi-tubi untuk penitensi oleh Maria yang Kudus tidak lain adalah manifestasi dari perhatian keibuanNya atas nasib keluarga umat manusia, yang sangat membutuhkan pertobatan dan pengampunan.
Agar supaya umat bisa menerima pesan Santa Maria de Fatima dengan lebih baik, Sri Paus telah memerintahkan kepada Kongregasi bagi Doktrin Iman untuk mempublikasikan bagian ketiga dari rahasia, setelah dipersiapkan dengan sebuah komentar yang sesuai. Marilah kita berterima kasih kepada Santa Maria de Fatima atas perlindungannya. Kepada perantaraan keibuannya, marilah kita mempercayakan Gereja di Milenium Ketiga. 'Sub tuum praesidium confugimus, Sancta Dei Genetrix!. Intercede pro Ecclesia Dei! Intercede pro Sancto Patre Iohanne Paolo = II! Amen'"

10 Kualitas Pribadi Yang Di Sukai

Ketulusan

Ketulusan menempati peringkat pertama sebagai sifat yang paling disukai oleh semua orang. Ketulusan membuat orang lain merasa aman dan dihargai karena yakin tidak akan dibodohi atau dibohongi. Orang yang tulus selalu mengatakan kebenaran, tidak suka mengada-ada, pura- pura, mencari-cari alasan atau memutarbalikkan fakta. Prinsipnya “Ya diatas Ya dan Tidak diatas Tidak”. Tentu akan lebih ideal bila ketulusan yang selembut merpati itu diimbangi dengan kecerdikan seekor ular. Dengan begitu, ketulusan tidak menjadi keluguan yang bisa merugikan diri sendiri.

Kerendahan Hati

Berbeda dengan rendah diri yang merupakan kelemahan, kerendah hatian justru mengungkapkan kekuatan. Hanya orang yang kuat jiwanya yang bisa bersikap rendah hati. Ia seperti padi yang semakin berisi semakin menunduk. Orang yang rendah hati bisa mengakui dan menghargai keunggulan orang lain. Ia bisa membuat orang yang diatasnya merasa oke dan membuat orang yang di bawahnya tidak merasa minder.


Kesetiaan

Kesetiaan sudah menjadi barang langka & sangat tinggi harganya. Orang yang setia selalu bisa dipercaya dan diandalkan. Dia selalu menepati janji, punya komitmen yang kuat, rela berkorban dan tidak suka berkhianat.

Positive Thinking

Orang yang bersikap positif (positive thinking) selalu berusaha melihat segala sesuatu dari kacamata positif, bahkan dalam situasi yang buruk sekalipun. Dia lebih suka membicarakan kebaikan daripada keburukan orang lain, lebih suka bicara mengenai harapan daripada keputusasaan, lebih suka mencari solusi daripada frustasi, lebih suka memuji daripada mengecam, dan sebagainya.

Keceriaan

Karena tidak semua orang dikaruniai temperamen ceria, maka keceriaan tidak harus diartikan ekspresi wajah dan tubuh tapi sikap hati. Orang yang ceria adalah orang yang bisa menikmati hidup, tidak suka mengeluh dan selalu berusaha meraih kegembiraan. Dia bisa mentertawakan situasi, orang lain, juga dirinya sendiri. Dia punya potensi untuk menghibur dan mendorong semangat orang lain.

Bertanggung jawab

Orang yang bertanggung jawab akan melaksanakan kewajibannya dengan sungguh-sungguh. Kalau melakukan kesalahan, dia berani mengakuinya. Ketika mengalami kegagalan, dia tidak akan mencari kambing hitam untuk disalahkan. Bahkan kalau dia merasa kecewa dan sakit hati, dia tidak akan menyalahkan siapapun. Dia menyadari bahwa dirinya sendirilah yang bertanggung jawab atas apapun yang dialami dan dirasakannya.

Percaya Diri

Rasa percaya diri memungkinkan seseorang menerima dirinya sebagaimana adanya, menghargai dirinya dan menghargai orang lain. Orang yang percaya diri mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan dan situasi yang baru. Dia tahu apa yang harus dilakukannya dan melakukannya dengan baik.

Kebesaran Jiwa

Kebesaran jiwa dapat dilihat dari kemampuan seseorang memaafkan orang lain. Orang yang berjiwa besar tidak membiarkan dirinya dikuasai oleh rasa benci dan permusuhan. Ketika menghadapi masa- masa sukar dia tetap tegar, tidak membiarkan dirinya hanyut dalam kesedihan dan keputusasaan.

Easy Going

Orang yang easy going menganggap hidup ini ringan. Dia tidak suka membesar-besarkan masalah kecil. Bahkan berusaha mengecilkan masalah- masalah besar. Dia tidak suka mengungkit masa lalu dan tidak mau khawatir dengan masa depan. Dia tidak mau pusing dan stress dengan masalah-masalah yang berada di luar kontrolnya.

Empati

Empati adalah sifat yang sangat mengagumkan. Orang yang berempati bukan saja pendengar yang baik tapi juga bisa menempatkan diri pada posisi orang lain. Ketika terjadi konflik dia selalu mencari jalan keluar terbaik bagi kedua belah pihak, tidak suka memaksakan pendapat dan kehendaknya sendiri. Dia selalu berusaha memahami dan mengerti orang lain.